TRENDING

Minggu, 27 November 2011

7 Masjid di Negara-negara Non-Muslim

Masjid adlah rumah Allah untuk kita sebagai tempat bagi kita menjalankan rukun islam yang ke2 yaitu sholat. Ternyata ada juga masjid yang negaranya mayoritas non-muslim...

1. Mesjid Kobe, Jepang

Masjid Kobe juga dikenal sebagai Masjid Muslim Kobe, didirikan pada bulan Oktober 1935 di Kobe dan merupakan masjid pertama di Jepang. Pembangunannya didanai oleh sumbangan dari Komite Islam Kobe dan dimulai sejak tahun 1928 hingga dibuka pada tahun 1935. Masjid ini sempat ditutup oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1943, tetapi sekarang sudah aktif dipakai kembali sebagai masjid. Karena memiliki ruang bawah tanah dan struktur bangunan yang kuat, masjid ini selamat dari bencana gempa bumi besar Hanshin pada tahun 1995.


 Masjid ini terletak di distrik Kitano di Kobe. Arsitekturnya dibangun dalam gaya Turki tradisional oleh arsitek Ceko Jan Josef Švagr (1885-1969), seorang arsitek yang juga membangun sejumlah bangunan peribadatan Barat di seluruh Jepang.




2. Mesjid Omar Ibn Al-Khattab, Kolombia
Masjid Omar Ibn Al-Khattab di Maicao, La Guajira, Kolombia merupakan masjid terbesar kedua di Amerika Latin. Warga lokal menyebutnya “La Mezquita” (“Masjid”) karena merupakan satu-satunya di daerah itu, dan bersama Sekolah Dar Alarkan, keduanya adalah pusat agama Islam di daerah itu. Dibangun bulan September 1997 dan diberi nama setelah kalifah Sunni kedua Omar Ibn Al-Khattab, dan dapat menampung 1.000 jamaah. 
3. Grande Mosquée de Paris, Perancis
Grande Mosquée de Paris (“Masjid Raya Paris”) adalah sebuah masjid yang terletak di arondisemen Ve. Masjid ini didirikan setelah Perang Dunia I sebagai tanda terima kasih Perancis kepada tirailleurs Muslim dari koloni yang telah melawan pasukan Jerman. Masjid ini dibangun mengikuti gaya mudéjar, dan minaret-nya setinggi 33 meter. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Gaston Doumergue pada tanggal 15 Juli 1926. Ahmad al-Alawi (1869-1934), seorang Sufi Aljazair, pendiri salah satu ajaran Sufi modern terpenting, Darqawiyya Alawiyya, cabang dari Shadhiliyya, telah menjadi imam salat pertama untuk meresmikan masjid baru itu di hadapan presiden Perancis ketika itu. Masjid Raya Paris saat ini dipimpin oleh mufti Dalil Boubakeur, yang juga presiden Dewan Muslim Perancis, yang dibentuk tahun 2002.
 4. Masjid Granada, Spanyol
Masjid Granada merupakan masjid pertama yang dibangun di Granada setelah masa pemerintahan kerajaan Islam Granada di Spanyol habis dengan diusirnya Sultan Muslim terakhir di sana, Muhammad XII (Boabdil). Raja Ferdinand dan Ratu Isabella mengusir sultan Arab itu tahun 1492, yang mengakhiri pemerintahan Muslim selama 800 tahun di Spanyol Selatan. Kompleks masjid itu terletak di satu puncak bukit yang menghadap Pegunungan Sierra Nevada dan istana Alhambra.
  
Masjid ini diresmikan tanggal 10 Juli 2003 setelah masa pembangunan selama 20 tahun, pembangunannya menyedot dana sebesar 4,5 juta dollar dan didanai oleh Emir dari Sharjah, negara Maroko, Brunei dan Malaysia. Pembangunan masjid itu menjadi sangat lama karena sempat menemui halangan antara lain diantaranya kematian penyandang dananya Raja Maroko Hassan dan ditemukannya peninggalan arkeologi yang menghentikan pembangunan.

5. Masjid Yavuz-Sultan-Selim, Jerman

Masjid Yavuz-Sultan-Selim di Mannheim, Jerman, yang dinamai setelah Selim I, adalah masjid terbesar di Jerman. Masjid ini menarik sekitar 3.000 Muslim setiap akhir pekan. Sejak masjid dibuka tahun 1995, toko-toko dan pusat remaja Muslim menjadi magnet bagi komunitas Muslim. Masjid di Mannheim tidaklah unik. Karena didirikan di Jerman 10 tahun yang lalu, tapi hari ini 159 masjid berdiri di Jerman, dengan 184 lainnya sedang dibangun.





6.Masjid Merah ( Jamiul Al-far), kolombia

Masjid megah nan unik yang terletak di perempatan Jalan Pettah Bazaar,
Kolombo, ini menyempurnakan perannya dalam membangun peradaban Islam,
dengan berbagai kegiatan dawah.
Ornamen dinding belang berwarna merah dan putih begitu indah. Warna merah nan cerah, yang lebih dominan, sangat menyala di antara bangunan sekitarnya. Karenanya masyarakat menyebut Masjid Jamiul Alfar di Kolombo, Sri Lanka, ini sebagai Samman Kottu Palli (bahasa Tamil), Rathu Paliya (bahasa Sinhala), Red Mosque (bahasa Inggris), Masjid Adzfar (bahasa Arab), yang berarti “Masjid Merah”.
7.Masjid Grande Moschea (agung Roma)
Tempat ibadah dan kegiatan umat Islam di Italia
ini menjadi simbol toleransi di jantung Katholik.
Roma. Kota kuno nan cantik itu begitu tersohor dibelahan dunia. Ibu kota negara Republik Italia ini menjadi pusat agama Katholik. Tepatnya di Vatikan, kebijakan keagamaan umat Katholik terpusat di sana.Namun siapa yang mengira, ternyata kota yang identik dengan Katholik itu memiliki sebuah masjid megah yang berdiri sejak lama, yaitu Masjid Agung Roma, atau yang biasa disebut “Grande Moschea Masjid”. 

7.Masjid Schwetzingen,Jerman


“Jika muslim Turki hijrah ke negara ini dan mampu mengamalkan
esensi ajarannya dengan baik dan benar,
kita akan mendirikan masjid untuk mereka,” kata Raja Frederick II.
Perkembangan Islam di Eropa semakin pesat. Sejalan dengan itu, ribuan tempat ibadah berdiri dengan megah. Tak terkecuali di Jerman. Siapa yang mengira, di negara itu terdapat ribuan masjid sejak akhir abad ke-18. Sedikitnya sekitar 2.500 masjid, namun hanya 160 yang dikenal luas.

3 komentar :

  1. Nicе blog hеre! Alsо уouг site loads up fast!
    What web host arе уоu using?

    Cаn І get уοuг affiliate link tο
    yοur host? I ωish mу ѕіte lоadеd up аs quiсκly as уοurѕ lol
    Here is my web site ; just click the up coming post

    BalasHapus

 
Back To Top