IRFANS BLOG. bisa dibilang ini kelanjutan dari postingan ku sebelumnya yaitu workshop trik penulisan film pendek di umsida , ini saya dapat dari pelatihan workshop trik penulisan film pendek di Universitas muhammadiyah sidoarjo bersama Dwi Priyo Haryanto
Film adalah media multidimensi yang menembus ruang dan
waktu. Lewat film, kita bisa menyampaiakan banyak hal, tentang warna-warni
problem kehidupan, soal impian manusia, soal budaya yang tergerus dinamika
jaman, human interes berupa kritik social, maupun profil manusia lewat karakter
yang dimainkan oleh pemain yang terlibat dalam produksi film, bisa mempengaruhi
penonton bahkan tidak sedikit orang yang terinspirasi setelah melihat sebuah
film, tanpa mengenal batasan waktu.
Fim
adalah media visual dan verbal, ada 3 tahapan pembuatan film, yaitu Pra Produksi yang meliputi research
cerita, penulisan naskah / scenario, Produksi
yang meliputi shooting (pengambilan
gambar) dan Pasca Produksi, yang
meliputi proses editing (penggabungan gambar) pengisian ilustrasi music dsb. Masing-masing
tahapan dalam pembuatan film punya tugas yang sama, yaitu bagaimana cerita dan
pesan dalam film tsb sampai pada penonton.
Skenario
adalah “blueprint” sebuah film. Banyak kasus terjadi, sebuah film bagus dari
sisi “ide cerita”, namun lemah dalam penulisan scenario. Karena itu perlu
dipahami teknis penulisan scenario, agar “ide cerita” yang menarik bisa
menghasilkan film yang optimal.
Tidak
ada kata “sulit” dalam penulisan scenario selama kita memahami dan mengerti Proses Kreatifnya.
3 ELEMEN
PENYUSUN SKENARIO
1. IDE CERITA
Ide cerita adalah step awal penulisan sebuah scenario.
2. SINOPSIS
Siopsis adalah sebuah ringkasan
cerita.
3. SCENEPLOT / TREATMENT
Sceneplot / treatment adalah penjabaran cerita dalam bentuk scene.
Ide cerita
Ide cerita dapt diperoleh dari :
1. Pengalaman
pribadi penulis
Paling mudah adalah dari pengalaman pribadi, karena pengalaman pribadi
merupakan hal yang kita kuasai. Apakah pengalaman langsung atau pengalaman dari
melihat dan mendengar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
2. Imajinasi
penulis
Ide cerita bisa juga dating dari imajinasi penulis, tentunya imajinasi
ini berdasarkan juga dengan pengalaman penulis.
3. Literatur
lain / adaptasi
Ide cerita bisa juga dari cerpen, novel, atau film lain. Ide semacam ini
biasanya disebut adaptasi.
Tema cerita
Tema cerita adalah
pokok-pokok pikiran atau masalah yang akan dipaparkan dalam cerita. Atau
pesan-pesan yang akan disampaikan penulis kepada penonton. Tema cerita tidak
perlu panjang, cukup dalam satu atau dua kalimat.
Konsep cerita
Agar konsep cerita yang dibuat memenuhi standarisasi, dapat
diciptakan dengan bantuan :
1.
Konsep harus dibuat unik dan terfokus. Konsep
dapat di diskripsikan dalam satu dua klimat.
2.
Konsep adalah keseluruhan permasalahan yang ada
pada cerita tersebut.
3.
Keseluruhan cerita harus jelas dan berlogika.
4.
Karakter dari tokoh harus dimotivasi secara kuat
dalam kaitannya dengan penonton.
5.
Dibuat dalam karakter-karakter dan
konflik-konflik situasional dengan tujuan mempertajam cerita.
Penulisan scenario
Dalam penulisan scenario harus diciptakan :
1.
Ada seorang hero atau tokoh utama yang sifatnya
menarik simpati . tokoh ini harus sering dimunculkan selama film berlangsung.
Tokoh semacam ini disebut Protagonis.
2.
Penonton harus diarahkan agar jatuh simpati
kepada tokoh utama. Bahkan seolah-olah dirinyalah yang ada dalam tokoh utama
tsb.
3.
Tokoh utama harus mempunya motivasi yang kuat.
4.
Dalam mencapai tujuannya, tokoh utama
mendapatkan perlawanan dari tokoh lain (antagonis).
5.
Tokoh utama, harus memiliki keberanian untuk
melawan hambatan-hambatan dari tokoh antagonis.
Pola
tiga babak
Babak pembukaan
Berisi perkenalan pada tokoh utama agar penonton bersimpati.
Juga diperkenalkan tokoh antagonisnya, agar penonton tidak bersimpati atau
bahkan membencinya. Pada akhir babak ini pada umumnya dimunculkan
problema-problema yang memiliki resiko tinggi dan menyerang tokoh utama protagonist.
Babak tengah
Tokoh utama protagonis semakin banyak mendapat tekanan dari
tokoh antagonis. Pengembangan tekanan atau problema terhadap tokoh utama harus
dibikin menarik dan susah ditebak arah ceritanya. Tokoh utama meskipun
mengalami proses yang krisis, tetapi tetap bersaha dan mampu mengatasinya.
Babak penutup
Babak penutup atau klimaksnya, sang tokoh utama protagonist berhasil
mengatasi segala rintangannya. Ending cerita dapat dibuat dengan jelas atau
dibuat secara terbuka, artinya penyelesaian cerita diserahkan kepada penn=onton
untuk mengambil kesimpulannya.
Posting Komentar